||Marven||•Sama•

3.7K 136 1
                                    

Happy reading para readers....
Semoga kalian suka ya sama cerita aku...
Jangan lupa buat Follow sama Vote
Komen nya juga jangan lupa....










-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-







Suara gaduh terdengar dari salah satu kelas. Suara antara dentuman meja yg dipukul-pukul bersautan dengan suara ocehan para siswa penghuni kelas.

"Harap tenang."ucap Bu Genna sambil menatap murid nya intens.

Sontak seperti DVD yg di setting mulut para siswa dikelas itupun bungkam seketika. Menatap guru yg sekarang tengah berdiri dihadapan mereka.

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Gak cuman satu..."jelas Bu Genna sambil mengacungkan jari telunjuk. "Tapi ada enam."lanjut Bu Genna disambung dengan bisikan-bisikan gemuruh dari murid-murid yg lain.

"Gue berharap banget yg masuk kelas kita itu Marven and friends. Pecah banget gak tu nanti."

"Ber enam?? OMGGGGG... Gue tebak pasti TDH deh."

"Duh gak sabar banget ngeliat misua tiap hari."

Tok.Tok.Tok...

Bunyi suara ketukan spidol pada papan tulis membuat fokus para siswa kembali teralihkan pada wanita dihadapan mereka.

"Harap tenang. Saya harap kalian bisa berteman baik dengan mereka. Paham?!!"

"PAHAM BU!!!!"

"Kalian, silahkan masuk."ucap Bu Genna sambil menatap ke arah pintu luar.

Dan...

Terlihatlah kaki-kaki jenjang para lelaki yg melangkah masuk dengan tegap,tegas,dan selalu ber aura dingin. Terkecuali bagi tiga lelaki absurd itu yaitu, Angga,Nathan dan Rasya.

Dipimpin oleh Marven dihadapan, membuat kesan cool dan swag selalu terpancar dari keenam lelaki tampan nan Sultan tersebut.

Suara tercekat dan pekikan tertahan dari siswi perempuan saat melihat keenamnya memasuki kelas. Dan tatapan mendamba dari mereka semua. Membuat ketiga lelaki absurd itu mengedipkan mata jail.

"Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing."ucap Bu Genna mempersilahkan.

"Gak perlu."jawab Marven datar sambil melirik sekolah guru wanita itu.

"Lah? Masa kagak kenalan sih Ven? Kagak asik lu mah."celetuk Angga lempeng.

Marven melirik sekilas dan menatap kembali kearah depan dengan sama datarnya seperti sebelumnya.

"Boleh saya duduk?"tanya Marven pada Bu Genna.

Tanpa menunggu jawaban dari wanita itu,Marven langsung melangkahkan kaki jenjangnya menuju salah satu meja dan duduk dengan santainya.

"Anjir,tu si bos udah maen duduk aja."ucap Nathan saat melihat Marven sudah duduk dengan santai dikursinya.

"Baiklah. Kalian boleh duduk sekarang."ucap Bu Genna mempersilahkan.

"Ibu gak mau kenalan sama saya dulu Bu?"tanya Nathan sambil memasang wajah tengilnya.

Alis Bu Genna naik satu "Maksudnya?"

Marven [ ON GOING ]Where stories live. Discover now