||Marven||•Setelah 3 tahun•

4.6K 152 0
                                    

Kabar kembalinya geng motor dan pentolan SMA Pancasila yg sangat berpengaruh dari zaman orang tua mereka hingga generasi anak-anaknya. Langsung menjadi trending topik terpanas di SMA Pancasila.

Kedatangan keenam pemuda tampan dengan tingkat kesultanan yg diatas rata-rata para Sultan. Menjadikan mereka idaman dari para siswi SMA Pancasila.

"Ehh bego. Kenapa kita datengnya pas jam istirahat? Kan banyak anak-anak pada makan?"bisik Rasya sambil berjalan melewati koridor yg dipenuhi oleh murid-murid SMA Pancasila. Dan kebanyakan adalah perempuan.

"Mau itu jam istirahat atau gak. Itu sama aja. Gak bakal ngaruh apa-apa. Tetep juga mereka jerit-jerit kayak orang kesurupan."jawab Reza yg masih fokus pada gadget  mahal keluaran terbaru dengan lambang apel digigit dibelakangnya.

"Mending diem."sergah Daniel dengan nada dingin dan wajah psikopat nya.Membuat Rasya langsung kicep dibuatnya.

"Mampus lo."Nathan terkikik melihat sahabatnya itu sudah kicep plus wajah yg pucat saat ditegur oleh Daniel.

"Anjing lu."desis Rasya kesal.

Mata elang Daniel sontak menatap Nathan tajam. Membuat sang empu seketika terdiam begitu saja.

"Mampus lo."balas Rasya puas tanpa mengeluarkan suaranya.

"Marven. Kita keruang kepsek dulu?"tanya Reza yg berjalan dibelakang Marven sang Leader Devil's Hell.

"Rooftop."jawab Marven dingin lalu berbelok menuju tangga lantai dua.

"Kenapa kagak pake lift aja sih? Kaki gue pegel."keluh Rasya tak tau diri.

"Sini gue potong. Biar Lo gak capek lagi."ucap Daniel berbalik menatap Rasya sambil mengeluarkan Katana kecil dari tas miliknya.

Wajah Rasya seketika pucat. Ia meneguk Saliva dengan susah payah. Melihat Katana milik Daniel berkilau dihadapannya.

"Hehehe... Kagak Niel. Y-ya ya gue naek."ucap Rasya sambil cengengesan.

Sedangkan Daniel hanya menatap datar sambil memasukkan kembali Katana kecil miliknya kedalam tas dan berbalik menyusul ketiga kawannya.

"Gila. Gini amat yak punya temen jiwa psikopat. Ngomong salah dikit, potong. Ngomong salah dikit dicocok Katana."gumam Rasya sambil mengelus dadanya.

"Nikmatin aja Ras. Gitu-gitu jago bunuh orang tanpa nya ninggalin jejak."jawab Nathan santai.

Keduanya lalu menyusul keempat kawannya yg sudah sampai ditangga lantai dua.

Sedangkan, diperjalanan lainnya. Terdapat tiga gadis yg berjalan menuju kelas mereka. Namun berlawanan arah dengan keenam pemuda itu.

"Lo itu harusnya tau Xa,Chlo. Mereka berenam itu orang paling berpengaruh di sekolah ini."ucap gadis itu heboh. Siapa lagi jika bukan Netta. Sang Update-ter di SMA Pancasila.

"Lah? Emang nya mereka siapa sih sampe-sampe disebut orang berpengaruh? Sultan Pancasila?"ucap Alexa dengan nada kesal,karna sejak tadi sahabatnya ini sudah ngoceh membahas Keenam pemuda yg katanya "Orang berpengaruh" di SMA mereka.

"Salah satunya. Mereka salah satu Sultan Pancasila. Dan leader mereka kalo gak salah itu adalah cucu dari pemilik Yayasan AndraPanca. Bokap dia juga salah satu leader geng yg sama pada masanya, walaupun beda nama."jelas Netta panjang lebar.

"Lo udah cocok jadi Paparazi. Tau semua."celetuk Chloe sambil mengunyah permen karet nya.

"Oh jelas dong. Kan gue gabung di grup "Pengagum Cogan SMA Panca". Jadi gue tau segalanya."ucap Netta berbangga diri.

Marven [ ON GOING ]Where stories live. Discover now