four

12 2 1
                                    

"Azzy!!"

"Iya Tante?"

Tantenya Azzy duduk di samping Azzy "Tante minta maaf kayanya kamu harus di istirahat in dulu. Stok solar Tante mau habis dan karena ada kendala Tante ga bisa isi dulu. Sampai urusannya kelar Tante baru bisa isi lagi, kalau masalahnya udah kelar baru Tante panggil kamu lagi gapapa?" Terang Tante Azzy dibalas Azzy dengan senyuman.

Azzy mengangguk "gapapa Tante, semoga masalahnya cepat kelar ya" lagipula Azzy juga kelelahan bekerja tanpa istirahat dari Senin sampai Minggu.

Mungkin ini waktunya untuk mengistirahatkan badan.

"Kamu boleh pulang sekarang sekalian istirahat Zy! Ini gajih kamu"

"Kok di kasih full? Masih ada 5 hari lagi" kening Azzy mengkerut saat menghitung gajinya.

"Gapapa sekalian bonus buat kamu"

"Ya udah Tante. Azzy pamit pulang, makasih ya" Azzy menyalimi tantenya lalu mengambil barang-barangnya untuk di bawa pulang. Di berhentikan ya? Yah, Azzy cukup lelah si, tapi dia masih mau bekerja dulu, jangan sampai laki-laki gila itu tau, bisa kesenangan dia.

"Jangan kasih tau Zerga!" Batin Azzy bertekad.

"Eh Zy, udah pulang ? Tumben cepet?"

"Ada problem dikit mba, makanya pulang cepet. Mba Bila kenapa basah gitu?" Heran Azzy melihat baju Mba Bila tetangga kost nya basah kuyup, kaya kehujanan.

"Itu, air di kamar mandi mba bocor, pipanya pecah. Mba mau nutupin pake lakban tapi g mempan malah makin basah" terang mba Bila.

"Sini Azzy bantu mba"

"Kamu bisa?"

"Dicoba dulu. Ada pipa cadangan ngga?"

"Ada kemarin mba beli, udah dari kemarin si retaknya. Cuma mba diemin soalnya mau panggil tukang juga hp mba basah"

Kok basah? Emang ngapain ke kamar mandi bawa hp? Ngapain hayo?

Namanya Azzy mana peduli yang kaya begitu. Dia melepaskan tas selempang dan menaruh di atas lemari mba Bila "sini saya bantu, minta tolong bawain peralatan sama pipanya ya mba" titah Azzy di angguki mba Bila, lalu cewe itu mulai memperbaiki pipa kamar mandi si tetangga.

Sementara itu Zerga yang gabut tengah tersenyum sumringah sekarang. Bagaimana tidak senang, Azzy di pecat, ini berita yang sangat sangat sangat bagus.

"Seneng banget gue, beli apa ya? Beli rumah buat nikah sama Azz? Atau apa? Apa beli hotel aja apa gue beli juga pelayan hotelnya?" Angan-angan Zerga sudah tinggi sekali. Cowo itu memarkirkan motor di halaman rumah Azzy, tapi pintu itu tidak terbuka.

"Lah? Katanya di berhentiin?? Gue ga di prank kan??" Tidak lama dalam kondisi mematung kebingungan karena takut apa yang dia pikirkan kejadian, Azzy berdiri di depan Zerga, menatap laki-laki itu datar "ya Allah Azz!!" Zerga menutup mulut melihat dada Azzy. Bagus banget, gamau kedip rasanya.

"Cantik, kenapa bajunya basah? Kamu mandi hujan? Kapan hujannya? Sayang ya Tuhan, aku ga tahan bagus banget!!!"

"Pipa" jawab Azzy seadanya. Cewe itu mengambil kunci di tas, membuka pintu. Tidak perlu menyuruh Zerga masuk laki-laki itu sudah masuk mengekori Azzy layaknya anak ayam mengikuti sang induk.

"Pipa apa sayangku, cantikku, bidadariku?"

"Pipa tetangga"

"Iya pipanya kenapa?"

Kokop aja ga si cewe kaya gini. Begitu kira-kira apa yang Zerga pikirkan, tapi dia masih sabar menghadapi Azzy. Tenang saja.

"Pipanya bocor"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

cuek's love Where stories live. Discover now