two

14 1 2
                                    

Mengerjabkan mata berkali-kali, Azzy terbangun jam tiga subuh, ia tersentak kaget melihat Zerga yang sedang memeluk tubuhnya.

"Bobo lagi cantik, mau kemana subuh-subuh begini?" Tanya Zerga mengencangkan pelukan, menahan Azzy yang bersiap untuk meninggalkan rumah ini tadi.

"Kost"

"Ga usah, tidur lagi! Besok aku bangunin. Nanti aku anterin pas paginya sekalian aku berangkat kerja ya?" Azzy mengangguk pelan, lalu kembali tidur.

Jemari Zerga mengusap pelan pipi gadisnya "gabisa tidur? Mau aku nyanyiin?" Azzy menggeleng.

"Jangan pergi" lirihnya pelan, sebelum kembali tertidur.

Zerga menghembuskan nafas.

Azzy selalu menyebutkan kata itu, sehari bisa berkali-kali, padahal Zerga saja tidak menyangka bisa menjadi pacar Azzy, ah ralat maksudnya pacar pertama dan semua yang Azzy lakukan pada Zerga adalah yang pertama kali untuknya.

"Aku ga bakal ninggalin kamu cantik" kata Zerga pasti ,lalu mencium kening Azzy singkat sebelum menyanyikan lagu untuk sang kekasih, perlu di ketahui, Azzy susah tertidur kalau sepi, dia benci berisik tapi tidak bisa tidur kalau tidak berisik.

Beberapa saat kemudian Azzy terbangun lagi, mungkin adzhan subuh yang membangunkannya. Perempuan itu menjauhkan lengan Zerga dari perut, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Sementara itu Zerga yang merasa tidak ada kehadiran Azzy di samping, buru-buru melihat ke jendela, apa masih ada sendal Azzy disana.

"Ternyata masih ada, syukurlah!" Seru Zerga pelan.

Ia menuruni tangga mencari keberadaan Azzy. Perempuan itu ternyata tengah sibuk di dapur memasak untuk sarapan dengan Zerga tentu saja.

"Jangan peluk Ga!" Peringat Azzy sebelum tangan Zerga melingkar di pinggangnya.

"Ah kamu mah" Zerga cemberut, laki-laki itu memutuskan mengambil buah di kulkas lalu mengupasnya sambil menunggu Azzy selesai memasak.

"Kenapa kesini?" Zerga menelan ludah gugup diberi pertanyaan seperti ini. Maksud Azzy itu bagaimana bisa Zerga membawa perempuan itu tanpa terbangun, padahal Azzy sangat sensitif dengan suara atau sentuhan.

Sebenernya yang Azzy tidak tahu, dia memberi sesuatu di minuman Azzy malam itu, makanya Azzy bisa berakhir di rumah laki-laki gila ini.

"Aku kangen kamu Azz" Azzy mengangguk-anggukkan kepala tanda paham "cantik ga marah kan?" Azzy menggeleng, tapi tidak menjawab, Zerga terdiam sebentar lalu membuat Azzy tersenyum setelah berbisik sesuatu pada sang kekasih.

"Janji ya?"

"Kalau aku gabisa temenin, nanti aku transfer aja cantik. Tapi aku usahain ya!" Azzy mengangguk lagi.

"Kopi?"

"Boleh cantik. Seperti biasa ya" tidak menjawab, Azzy langsung membuat kopi untuk Zerga, tanpa gula, kalau kata Zerga minum kopi buatan Azzy lalu minum kopinya di depan Azzy sudah manis, jadi tidak perlu bahan tambahan seperti gula lagi.

Sedikit gombal, padahal Zerga memang suka kopi tanpa gula.

"Minggu depan aku ada urusan di luar kota. Kamu aku tinggal gapapa kan?" Azzy mengangguk tanpa banyak tanya, dia bukan orang yang cerewet, perempuan itu hanya cerewet kalau ada yang salah tentang Zerga dalam hubungan mereka.

"Ga!"

"Iya cantik?"

"Nanti beliin Azz buku dari sana boleh?"

"Boleh cantik, nanti aku beliin ya!" Zerga mengusap puncak kepala Azzy sebelum memakan makanan yang dimasak perempuan berambut panjang itu "enak banget cantik, kamu bikin restoran aja. Aku bikinin kamu yang kelola mau?" Azzy tersenyum tipis lalu menggeleng, dia mau bekerja di tempat tantenya saja, meskipun lelah badan Azzy terjaga karena pekerjaan berat yang dia lakukan disana.

🌷🌷🌷

"Kamu tau kan saya gak suka kalau ada masalah seperti ini? Kalian kerjanya gimana sih? Saya bilang kalau ada problem langsung bilang ke pak Danar, kalau pak Danar gabisa urus baru bilang ke saya. Ini kalian bilang ke dia saja engga, terus kalau ada masalah gini gimana?" Omel Zerga kesal, laki-laki itu memijit pelipis, pusing.

"Maaf pak!" Sahut yang lain merasa bersalah.

"Nanti saya yang urus pak" pak Danar buka suara, menyelamatkan yang lain dari amukan Zerga. Laki-laki itu menyeramkan kalau marah, salah sedikit saja karyawan yang ada bisa dia ganti dengan yang baru atau dari cabang lain.

"Iya, saya serahin ke pak Danar. Kalau ada apa-apa call saya" Zerga berdiri dari kursi "rapat kali ini saya akhiri, jangan ada lagi kesalahan seperti ini kedepannya karena saya gak mau bikin client cacat dan memperburuk nama perusahaan" amanatnya sebelum meninggalkan ruangan.

Laki-laki itu memutuskan ke cafe depan, untuk mengisi perut karena sekarang sudah waktunya makan siang.

My girl ❤️

Cantikkkkk |
Sayanggggkuuu ❤️ |
Sudah makan belum? |

| Sdh

Semangat cantik💓🥺 |
Jangan lupa minum air putih yang banyak |
I love you cantikku |

| Ily more

Nanti kalau ada apa-apa cerita ya |
Udah gapapa last chat di aku❤️ |


Usai menghubungi Azzy, laki-laki itu membuka laptop, dia makan sambil bekerja. Zerga tidak suka bekerja di kantor, tidak enak.

Sepertinya dia ikutan Azzy tidak menyukai berisik.

"Loh ini Azzy?" Celetukan itu membuat Zerga menoleh, apa maksudnya ini? Kenapa laki-laki tampan ini mengenal pacarnya? Yah meskipun agak tampan sedikit, Zerga lebih tampan daripada dia.

"Gimana kamu kenal pacar saya?" Zerga buru-buru mematikan ponsel yang menunjukkan wallpaper photo Azzy dengan kaos   oversize nya, karena hanya memakai celana pendek, terlihat tubuh Azzy lebih terbuka dari yang biasa.

Salah Zerga karena memasang photo ini sebagai wallpaper.

"Oh itu , saya pernah belanja di kios solar yang di jaga dia. Cuek banget orangnya tapi cantik, badannya juga bagus, ap--"

Bugh

Sebuah kepalan tinju dari Zerga mendarat di wajah cowo itu. Tenang ga sampe berdarah, cuma memar dikit "APA SIH?! GILA YA?" Laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang namun masih sanggup bertahan agar tidak jatuh.

Orang gatau apa-apa main di tonjok aja.

"Lo ngomong yang enggak-enggak tentang cewe gue bangsat!" Kentara sekali kalau Zerga sedang marah, karyawan-karyawan yang ada di sana melerai mereka berdua.

"Cewe lo? Kok dia mau si sama cowo kasar kaya lo?"

"Gue banyak duit dan gue ga kasar ke cewe gue!"

"Duit ga menangin segalanya bro"

"Buktinya gue dapetin Azz! Emang lo?"

"Apa? Banyak yang suka sama gue anjing"

"Yang anjing siapa yang di katain siapa?" Zerga memilih merapikan jas. Cowo itu meletakkan uang seratus ribuan lalu membawa laptop serta barang-barangnya menjauh dari sana.

Ada aja yang bikin Zerga pusing hari ini, dia butuh vitamin P, maksudnya pelukan dengan Azzy. Ah kangen lagi kan?

cuek's love Where stories live. Discover now