episode1

43 10 2
                                    

Acara MOS masih terus berlangsung para senior sedang mengurus junior mereka kelas 10 untuk berbaris dan mengikuti aturan senior mereka.

"hei,nama panjang loe siapa?"

"tinggal dimana?"

"dulu SMP mana?"

orang yang di sebelahku ini tidak bisa diam,dia terus berbicara dengan nada rendah dan mempertanyakan pertanyaan yang tidak  harus di tanya pada saat situasi seperti ini.pandangan hari pertama di sekolah ini benar - benar buruk.bagaimana tidak buruk?kegiatan MOS sudah berlangsung lebih dari dua jam di bawah teriknya matahari,berdiri selama dua jam tanpa melakukan apapun,dan yang terakhir ada saja cowok yang tidak bisa diam tengok kesana kemari sambil menanyakan hal yang sama.aku lebih baik homeschooling selama 3 tahun daripada bersekolah disini.

"HEY KAU KEMARI!!"

Dari arah kejauhan terdapat senior kelas 11 yang menunjuk  ke arah kami berdua.sudah kutebak pasti yang ditunjuk itu dia.

"mampus loe"aku berbicara dengan nada rendah ke Acep.

dengan raut wajah yang kaget dan juga kesal melihat ke arah ku.

"yah kan, ini gara -gara loe kacangin gw,seakarang harus dipanggil ke depan sana,cih!"kata Acep.

"KAMU YANG NGOBROL TERUS CEPAT KESINI !!"senior itu tambah meninggikan suaranya.

dia muka kayak anak berandalan,rambut di cat merah kecoklatan ,awalnya aku berpikir dia akan menjadi berandal di sekolah ini,tapi berbicara banyak layaknya cewek yang sedang bergosip ataupun curhat kepada teman atau cowoknya, YA TUHAN APA KABAR DUNIA?!

"DEG!"

"ah sial,jadi ingat cewek yang pingsan tadi."

kesal,heran saja kenapa banyak orang yang menginginkan bersekolah disini,sekolah internasional Alexander,sekolah internasional terbaik se-Indonesia.walaupun jalur beasiswa harus menjuarai minimal 10 perlombaan tingkat internasional,masuk dengan uang pun harganya tinggi seharga milyaran untuk 3 tahun di sekolah ini.ini seperti sekolah biasa saja (menurutku).perbedaanya hanya orang - orang disini bukan hanya berasal dari negara ini saja tapi dari seluruh dunia berkumpul disini.

"AKH LAMA SEKALI KEGIATAN INI!"sambil mengacak - acak rambut.

Kegiatan ini pun selesai semua siswa sekolah ini beristirahat selama 1 jam dan akan berkumpul kembali di ruangan yang besar yaitu gedung utama sekolah ini  untuk mendengarkan pidato dari kepala sekolah dan juga pembagian kelas yang terdiri dari Gold,Platinum,dan Silver.bosan ingin cepat kembali ke rumah,suasana di sekolah ini sangat bosan.

stevan duduk dibawah pohon maple sambil meminum lemonsquash yang dibawanya dari rumah.dari arah belakang ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"UHHUKK!!,GILA AJA SIAPA ITU"dia pun menoleh kearah belakang dan melihat orang yang sama seperti disebelahnya pada saat kegiatan MOS berlangsung.

"owh si anak berandal jadi- jadian pft.."sambil membersihkan mulut dan tanganya dari kejadian barusan.

"eh,kayaknya kita cocok deh"Acep mengatakan yang membuat stevan menjauh darinya.

"gw masih normal."stevan tersenyum tipis dia tau maksud Acep bukan itu tetapi ia hanya ingin menjahilinya karena senang melihat Acep mendapatkan hal buruk seharian.Dia tau bahwa Acep menginginkan stevan menjadi teman pertamanya disekolah ini.

"itu loe senyum,dari kegiatan barusan muka loe kayak patung aja."Acep yang bahagia melihat muka stevan.

Stevan pun kembali dengan muka datarnya,dia merasakan sudah lama sekali tidak tersenyum sedikitpun sejak kejadian satu tahun yang lalu,yang membuat dia mengurung dirinya sendiri di dalam kamar seperti sel ruang tahanan.libur lebih dari dua bulan hanya keluar kamar beberapa kali,bahkan kedua orang tuanya membawa Stevan ke psikolog hanya untuk membantunya meringankan trauma setahun yang lalu dan jadilah stevan sekarang ini.

"terima kasih."

Stevan berbicara lalu kembali meminum minumanya.mungkin sekolah tidak buruk juga.karena melihat Acep seperti itu Stevan berpikir,mungkin dia bisa membuatnya menghilangkan masa -masa buruknya setahun  yang lalu dan memulai dari awal kembali.walaupun sebenarnya tidak.

Angin meniup perlahan,mereka berdua menikmati cuaca angin yang sejuk dengan mengobrol di bawah pohon maple tersebut.

"stev,tuh liat ada cewek yang tadi pingsan"Stevan pun melihat cewek tersebut,dari kesenagan nya barusan  berbicara dengan anak berandalan jadi -jadian tersebut tiba -tiba hilang dari ekspresi mukanya tersebut.mengingat sekilas akan kejadia setahun yang lalu.

"gw cabut.mau ke tempat lain."Stevan pun meninggalkan dengan langkah kaki yang sedikit terburu -buru. Acep yang duduk sambil kebingungan melihat perubahan ekspresi Stevan.

"kepada seluruh kelas 10 harap berkumpul kembali ke gedung utama"suara itu muncul dari speaker suara yang berpusat di ruang suara.

"lah,dia pergi kesana gedung utama nya kesebalah situ,bomat lah gw bomat."sambil mengangkatkan kedua tanganya.

Semua murid kelas 10 pun berkumpul di gedung utama dengan pembukaan diisi oleh pidato kepala sekoah dan dibelakang mereka diawasi oleh beberapa senior kelas 11 dan 12 untuk mengawasi mereka.pidato yang membuat semua murid dari semua kalangan dari SD sampai saat ini pun bosan mendengarkan pidato kepala sekolah yang berdurasi 30 menit hingga berlangsung samapi sekarang.

"langweilig(membosankan)."satu kata yang menggambarkan suasana hati Stevan saat ini.

Pidato pun masih terus berlanjut hingga beberapa murid cewek tidak sadarkan diri dan dibawa keruang kesehatan oleh senior.

"sekarang waktunya ke pembagian kelas."semua murid disana termasuk senior yang mengawasi murid kelas 10 tersebut bersyukur karena pidato sudah selesai dan saatnya ke pembagian kelas.

Satu persatu murid kelas 10 disebutkan namanya dan dipisahkan menjadi antar kelas sambil bertepuk tangan.

"Acep ramadhan,masuk kelas Gold." pada saat kepala sekolah menyebut namanya,dari arah belakang terdapat suara yang berisik karena Acep berulah kembali dengan omongan panjangnya dan bergembira karena diterima masuk sekolah tersebut.

"Luna Diana, kelas Gold."ah sudah kuduga pasti dia masuk kelas itu karena kepintarannya sebanding denganku.

"Stevan Cornaleus, kelas Gold"akhirnya nama itupun tersebut,lalu aku langsung memisahkan diri dan ikut bergabung dengan murid yang diterima dikelas Gold.semua yang masuk kelas Gold terlihat senang dari muka mereka.lalu suara langkah kaki yang melangkah dengan cepat ke arah siswa kelas Gold.

"semua siswa yang masuk kelas Gold harap ikuti saya segera."pria berusia sekitar 30 tahun itu berbicara lalu pergi dari hadapan mereka dan menunjukan arah ke kelas Gold.

Ketika sampai di kelas Gold para murid terkagum karena fasilitas kelas yang lengkap.lalu mereka duduk di meja secara acak karena disuruh oleh pria tersebut ynag tampaknya seperti keturunan korea atau jepang.

"BRUUUKK!!!"suara sekumpulan kertas yang sangat tebal ditaru diatas meja khusus guru tersebut.

" salam kenal nama  saya Donjo akashi wali kelas kalian,selamat atas diterimanya kalian masuk di kelas Gold.tapi sebelum berbahagia dulu,kalian masing - masing orang akan mengerjakan kertas yang berisi soal - soal di meja guru ini.setiap murid mengerjakan soal ini yang berjumlah 150 soal bertipe fisika tingkat nasional dalam waktu sejam.itu untuk menguji kalian apakah pantas masuk ke kelas unggulan ini atau tidak."

"Gila!!guru macam apa itu ?!"semua murid merasa putus asa,guru itu hanya duduk manis di meja guru sambil mengawasi muridnya dan juga membaca buku sejarah.aku sempat sekilas melihat guru itu menatap tajam dan tersenyum tipis ke arah muridnya.
 

"OH GOD!!!!! "

Wah udah lama sekali ya tidak post :)
(authornya suram seperti tokoh utama)

memory  declineWhere stories live. Discover now