prolog

61 9 4
                                    

"Aku hanya ingin mengembalikan memorinya."walaupun 2 tahun sudah dilewati Kata-kata itu masih bergema dipikiranku.Aku membiarkan anak itu mengalami kecelakaan dan koma selama satu tahun adalah suatu penyesalan bagiku.

Cowok tidak berguna..

"stevan,cepat kebawah ini sudah pukul 06:15''suara ibu stevan menyuruhnya kebawah untuk sarapan pagi.keluarga adalah solusi terbaik untuk mengurangi penyesalanku di masa lalu.

"Das ist wieder dein erster Schultag, mein kleiner Bruder ist langsam hahahaha (ini hari pertama kamu bersekolah lagi,lambat sekali adik kecilku)"pagi-pagi kevin sudah menjahili adiknya yang kini menduduki di kelas 1 SMA.

"halt die klappe!!(berisik)"aku langsung pergi ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.

Suasana sekolah mengingatkanku kesenangan bersama anak itu.jadi bernostalgia lagi,tapi suasana sekarang beda dengan dulu!!.ASTAGA aku tidak suka MOS (masa orientasi siswa).panas-panas gini enaknya makan parfait.kakak kelas juga lagi menghukum dan banyak bacot ke murid seangkatanku.

"BRRUKK!!"dari barisan siswi terdapat suara yang membuat beberapa senior yang membimbing MOS memandang ke arah suara itu berasal.

"ada siswi pingsan disana gw bawa dia ke ruang kesehatan."senior itupun menggendong gadis itu di punggungnya.aku sempat melihat muka pucat gadis itu.badanku kaku gadis itu ternyata adalah dia.gadis yang koma selama setahun karena kecerobohanku.SIAL!

Bukannya aku senang melihat dia ada,aku hanya "trauma" melihat wajahmu yan pucat mengingatkanku akan kejadian dua tahun yang lalu.

"hei loe yang mata hijau."hah ada yang panggil?

"nama gw acep,loe?"hah acep?orang lokal sini?sunda ya?

"stevan cornaleus"wah cowok ini orang yang gampang bersosialisasi

"btw,muka loe mirip eren di anime attack on titan saudaraan?"dengan santai nya acep ketawa melihat muka stevan mirip dengan salah satu karakter anime.

JLEBB!!

"okay masa SMA gw semakin suram. "


Maaf  dikit  ya soalnya  ini  prolog
Ini  awalnya  mau di  bikin  di  line  webtoon  aja  tapi  karena  lama  proses  menggambar  cerita  ini, jadi  di  publikasikan  di  sini  dulu

memory  declineWhere stories live. Discover now